SEMARANG, suaramerdeka.com - Penyerahan secara
simbolis lesung dan alu yang biasa dipakai petani untuk menumbuk padi,
menjadi wujud semakin mantabnya kerjasama antara penggiat desa wisata
dengan institusi pendidikan Akademi Kepolisan.
Ditempatkannya Kompleks Akpol sebagai salah satu destinasi wisata di
Semerang, membuat berbagai kalangan seperti Desa Wisata Kandri,
Kecamatan Gunungpati menggalang kerjasama.
"Kesenian Lesung yang selama ini nyaris tidak berkembang, bahkan
mulai punah, adalah satunya yang berkembang di Kandri. Maka dengan
penyerahan lesung ini kerjasama budaya bisa semakin kuat," kata G
Saptoputratmo, pembina desa wisata Disbidpar Kota di Gedung Serba Guna
Akpol Semarang, Rabu (10/4).
Diterima oleh Gubernur Akpol Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, penyerahan
simbolisme itu menjadi bagian terpenting dari pengembangan kompleks
Akpol sebagai salah satu destinasi wisata di Semarang.
Lesung sepanjang 4 meter itu terbuat dari kayu; dilengkapi dengan alu, sebagai sarana pemukulnya.
Tradisi musik lesung berkembang seiring dipakainya alat ini untuk
menumbuk padi. Jika dimainkan dengan irama, maka akan menimbulklan bunyi
yang indah.
"Tapi jauh sebelumnya kami juga telah mengadakan pelatihan membantik
di kalangan mahasiswa STIK - PTIK di desa wisata Kandri. Hasil karya
dari pelatihan itu juga kami serahkan pada siang hari ini," kata Sapto
Putratmo.
Sumber : Suara Merdeka
No comments:
Post a Comment