Thursday, April 11, 2013

Desa Wisata Kandri, Potret Kearifan Lokal

Perasaan bangga bercampur bahagia terpancar di wajah ratusan warga berkumpul di pelataran parkiran objek wisata Gua Kreo, di Kampung Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Desa yang terletak di daerah perbukitan yang asri dan sejuk itu menggelar prosesi seni dan budaya dalam rangka pengukuhan Duta Desa Wisata Kandri sekaligus turut menyukseskan program Visit Jateng Year 2013.


Kebahagian warga desa menyambut perhelatan itu sangat beralasan. Keberadaan Desa Wisata Kandri merupakan inisiatif dan kesadaran warga setempat untuk menjadikan desanya sebagai desa wisata. Warga menyambut adanya pengukuhan desa wisata tersebut dengan suka cita.

Pengukuhan Duta Desa Wisata Kandri dan Duta Wisata Assosiation Internationale des Etudart En Sciences of Commerciale (AIESEC) Undip dilakukan oleh sesepuh masyarakat Desa Kandri pada akhir bulan lalu. Pengukuhan secara simbolis diberikan kepada Gilang Wahyu, President AIESEC Undip, serta Anindya Kusuma, Vice President AIESEC Undip, yang juga runner-up Putri Indonesia Jateng 2011.

AIESEC adalah organisasi mahasiswa terbesar di dunia yang aktif di 1.700 universitas di 110 negara dan teritori. Anggota AIESEC Undip berjumlah sekitar 200 mahasiswa. Organisasi ini bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), kepemimpinan, dan fasilitator di bidang seni serta budaya Kota Semarang melalui pertukaran pelajar.

Kegiatan yang diselengarakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pandanaran Desa Wisata Kandri ini dalam rangka mempromosikan diri sebagai desa wisata dengan keragaman wisata, kesenian tradisonal, kuliner, kearifan lokal, objek wisata sejarah, dan Waduk Jadibarang. Pengukuhan dimeriahkan dengan sejumlah atraksi seperti tari tradisonal, musik lesung oleh wanita kandri, wayang kulit.

"Kegiatan untuk nguri-uri budaya Jawa. Ini sepatutnya dilestarikan dan kita terus meningkatkan kesenian dan keterampilan yang ada. Diharapkan, ke depan, dengan terealisasinya desa wisata, perekonimian warga Kandri bisa terangkat dan masyarakat bisa hidup sejahtera," kata Ketua Pokdarwis Pandanaran, Syaiful Ansori.

Menurut Syaiful, perhelatan ini menampilkan kearifan lokal yang dimiliki seperti musik lesung. Dahulu jika menumbuk padi pakai alu dan lesung. Warga tetap membudayakan penggunaan lesung ini agar dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," ujar dia.

Desa wisata Kandri siap menerima wisatawan walaupun perlu pendampingan untuk melengkapi infrastruktur yang ada. Desa wisata Kandri merupakan satu dari 115 desa wisata yang ditargetkan Pemprov Jateng untuk menjadi desa wisata guna menyukseskan Visit Jateng 2013. henri pelupessy/N-1
Sumber Artikel : Koran Jakarta

No comments:

Post a Comment