SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun ini akan
mengembangkan sebanyak 67 desa yang potensial di wilayahnya, untuk
dijadikan kawasan desa wisata guna peningkatan kujungan wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng Prasetyo
Aribowo mengatakan pengembangan sebanyak 67 desa wisata tersebut
mendapatkan alokasi dana dari Kemenparekraft sebanyak Rp5,3 miliar.
“Pengembangan desa wisata ini untuk lebih meningkatkan kunjungan
wisatawan ke Jawa Tengah, apalagi dukungan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif sangat baik, terlihat dari alokasi bantuan dan
pengembangan yang juga mengalami peningkatan. Tahun ini Rp5,3 miliar,
tahun lalu hanya sekitar Rp4,6 miliar,” tuturnya, Jumat (05/4/2013).
Menurutnya, desa wisata mulai menjadi trend pariwisata tahun ini, dan
secara total ada sekitar 115 desa wisata yang telah dikembangkan hingga
saat ini di Jateng, seperti diantaranya Desa Karang Banjar Kabuoaten
Purbalingga, yang pernah menjadi desawisata terbaik tingkat nasional
pada 2010 lalu, Desa Wisata Kandri Kota Semarang, dan lainnya.
Namun demikian, kesiapan desa wisata menyambut wisatawan domestik
maupun asing, masih sedikit terkendla belum seluruhnya didukung kondisi
infrasruktur jalan dan sumber daya manusia (SDM) yang kurang memadai.
Meskipun, lanjutnya, hampir 35% desa wisata se-Jateng saat ini telah
siap menyabut wisatawan, seperti misalnya sudah dilengkapi petunjuk
arah, homestay, andong keliling desa wisata, hingga tempat arung jeram.
“Pengembangan desa wisata tidak semudah membalikkan telapak tangan,
termasuk permasalahan angkutan ke arah desa wisata nantinya. Dan ini
merupakan potensi yang harus terus digenjot untuk memakmurkan masyarakat
desa khususnya dan mengangkat perekonomian rakyat, “ tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembina Industri Pariwisata Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Giarsito Sapto
Putratmo mengatakan saat ini Pemkot Semarang sedang mengembangkan tiga
desa, yakni satu di Kelurahan Kandri (Kecamatan Gunungpati), Kelurahan
Wonolopo (Kecamatan Mijen), serta Kelurahan Nongkosawit (Kecamatan
Gunungpati).
Menurutnya dengan pengembangan tiga desa wisata ini diharapkan mampu
menjadi alterntif destinasi wisata yang ada di Kota Semarang selama ini
selain wisata religi, wisata heritage, maupun wisata kuliner.
Apalagi, lanjutnya proyek pembangunan waduk Jatibarang yang lokasinya
berdekatan dengan ketiga desa itu akan selesai dibangun, sehingga
masyarakat sekitar tidak hanya akan menjadi penonton saja ketika waduk
itu menjadi objek wisata baru.
“Banyak potensi yang bisa dikembangkan di desa wisata, antara lain
dapat dikemas dengan wisata agro karena potensi buah-bahannya, seperti
durian, rambutan, kelengkeng, atau pun kemasan potensi pertanian maupun
alamnya, dan lain sebagainya,” ujarnya. (k39/rsj)
Sumber : Bisnis Jateng
No comments:
Post a Comment